Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 12 Oktober 2022
Gal 5:18-25
Mzm 1:1-4,6
Luk 11:42-46
Tanpa Kasih
“Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” – Luk.11:42
Bacaan Injil hari ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan akan menjadi sia-sia jika tanpa kasih, termasuk semua kebaikan kita akan lenyap bila tak berlandaskan kasih. Terkadang kita juga berbuat demikian, membantu orang bukan karena tergerak oleh belas kasih, tetapi karena merasa terganggu oleh permintaannya yang terus-menerus. Sama halnya dengan terpaksa membeli barang di supermarket karena tawaran SPG.
Apa yang dilakukan orang-orang Farisi dalam memberikan persembahan adalah baik, tetapi sayangnya hal itu menjadi tak berarti karena mengabaikan hal yang utama, yakni kasih. Tanpa kasih, semuanya bagai gong yang berkumandang dan canang yang bergerincing (1Kor. 13:1). Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2:26); demikianlah kebaikan tanpa kasih. Mari jadikan kasih sebagai landasan dari setiap apa yang kita lakukan, niscaya itu akan menjadi berkat buat kita, juga sesama yang kita temui. Tanpa kasih, hidup terasa hampa dan tak berwarna. Tanpa kasih, sukacita tak akan datang menghampiri. (Cr).
Apalah artinya perbuatan kita jika tak berlandaskan kasih?
No responses yet