Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 12 September 2018
1Kor 7:25-31
Mzm 45:11-12,14-17
Luk 6:20-26
Bagaimana mungkin?
Bagaimana hal itu mungkin terjadi? – Luk 1:34
Tidak bosan-bosannya saya menceritakan tentang pekerjaan Tuhan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Beberapa tahun lalu ketika saya tahu bahwa istri saya mengandung anak kedua kami, selain perasaan gembira, ada perasaan khawatir yang menyelinap. Ya, masalah finansial bukan sesuatu yang tidak perlu kami khawatirkan. Dalam kegelisahan itu, saya mempersembahkan semuanya kepada Tuhan.
Saat saya berdoa, sebuah pesan singkat timbul dalam hati untuk tidak perlu khawatir, karena anak pemberian Tuhan akan membawa berkatnya sendiri. Dan pesan ini membuat saya percaya dan menjadi lebih tenang.
Singkat cerita, lahirlah anak kedua kami. Saat itu, tidak ada perubahan dari sisi finansial kami. Namun yang berbeda, sukacita Tuhan memenuhi hari-hari kami. Sampai satu saat ketika anak kami ini sudah masuk sekolah, saya mulai tersadar dan heran bagaimana Tuhan memenuhi kebutuhan kami secara ajaib. Mulai dari kebutuhan susu, makanan, mainan, bahkan pakaian. Tuhan setia dalam pemeliharaannya. Kami tak pernah kekurangan dan apapun yang kami butuhkan, Ia sediakan. Bahkan Ia sudah sediakan untuk hari-hari yang akan datang.
Sama seperti Maria sempat bertanya, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi?” Namun saat kita mulai percaya dan berkata, “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu..”, maka Tuhan akan bekerja secara ajaib dalam hidup kita. (Al)
Kondisi yang saya alami saat ini mungkin mengikis iman dan harapan saya.
Namun tetap percaya dan berharap, maka Ia akan bertindak dengan cara-Nya yang ajaib.
No responses yet