Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 12 September 2022
1 Kor 11:17-26
Mzm 40:7-10,17
Luk 7:1-10
Mengasihi Tanpa Batas
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” – Luk.7:8
Orang yang lemah, kurang, dan tersingkirkan; membutuhkan kerendahan hati dan kasih yang besar. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang memiliki dorongan untuk berbuat baik, dorongan untuk berbuat kasih, dan dorongan untuk peduli, Semuanya dimulai dengan niat hati yang tulus dan keinginan untuk memberikan yang terbaik pada sesama. Kasih dan kerendahan hati harus menjadi landasan untuk mengasihi sesama tanpa batas. Berbuatlah kasih pada orang yang tidak kita kenali, berbuatlah kebaikan pada orang yang tidak mampu membalas, dan bermurah hatilah pada mereka yang membutuhkan uluran tangan. Lakukanlah semuanya dengan hati penuh sukacita dan semangat berkorban.
Melihat tukang ojol yang bingung membawa roti pesanannya, aku mencoba memberikan tas belanja untuk mempermudah ia membawa roti yang ada ditangannya. Membeli rempeyek dari seorang ibu tua dan memberikannya pada tukang parkir, rasanya mendapat sukacita double. Berikanlah bantuan tanpa prasangka buruk terhadap orang yang ditolong. Lakukan dengan pemikiran yang positif dan kerelaan hati, sehingga akan membuahkan sukacita. Mintalah agar diberikan kepekaan dan hati yang penuh kasih untuk dapat berbela rasa dan berbagi berkat dengan sesama, sehingga menjadi berkat bagi sesama. (TL).
Sudahkah aku membangun sikap peduli dan mengasihi tanpa batas?
Apakah yang ingin aku lakukan untuk mengasihi tanpa batas?
No responses yet