Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 13 Desember 2022
St. Lusia
Zef 3:1-2,9-13
Mzm 34:2-3,6-7,17-19,23
Mat 21:28-32
NATO (No Action Talk Only)
Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. – Mat 21:29
Saya suka kesal kalau minta tolong kepada anak-anak dan mereka menjawab iya, tapi kemudian tidak melakukan apa yang saya minta untuk dilakukan. Buntut-buntutnya saya akan mengomel kepada mereka. Bagi saya, lebih baik mereka dari awal sudah menolak daripada berkata iya, tapi tidak melakukannya.
Bacaan Injil hari ini menceritakan hal yang sama dimana anak sulung mengatakan iya, tapi tidak melakukan hal yang diminta oleh Bapa. Hanya iya di mulut, tapi tidak disertai dengan perbuatan nyata.
Merenungkan bacaan Injil ini, ternyata saya mirip dengan anak sulung. Bapa meminta saya untuk pergi mewartakan kabar baik kepada orang banyak dan saya hanya mengatakan iya di mulut, tapi tidak sungguh-sungguh melakukannya dengan dalih berbagi macam alasan. Injil hari ini menegur diri saya. Lebih baik saya aktif melakukan suatu tindakan atau perbuatan daripada hanya iya dimulut tapi tidak disertai dengan perbuatan. Seperti anak bungsu mengatakan tidak, tapi ia menyesal dan akhirnya memutuskan untuk bertindak seperti yang Bapa minta ia lakukan. Perbuatan si anak bungsu ini lebih nyata daripada perkataannya.
Kita kenal istilah NATO (No Action Talk Only). Jangan sampai kita menjadi salah satu anggota NATO ini. Perbuatan yang nyata lebih baik daripada hanya perkataan di mulut. (Dn).
Apakah saat ini kita lebih banyak bertindak atau hanya banyak bicara?
No responses yet