Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 13 Juli 2016
Yes 10:5-7,13-16
Mzm 94:5-10,14-15
Mat 11:25-27
PANDAI VS KECIL
Karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. – Mat 11:25
Orang bijak dan pandai yang dimaksud dalam Injil hari ini adalah orang yang merasa sudah belajar banyak dan tahu banyak. Segala sesuatu dihitung penuh dengan pertimbangan yang matang. Semua aktivitas diukur berdasarkan untung dan rugi. Orang bijak dan pandai seringkali mengklaim diri mereka sudah tahu segala sesuatu bahkan tentang Tuhan. Orang seperti ini menutup diri terhadap anugerah Tuhan.
Sebaliknya, orang kecil adalah orang yang selalu terbuka terhadap pandangan orang lain. Orang seperti ini percaya kepada Tuhan dan penyelenggaraan Tuhan di dalam hidupnya.
“Orang pandai” dan “orang kecil” terdapat pula dalam kehidupan pernikahan. “Orang pandai” menikah atas dasar keuntungan – selama kamu dapat memberikan keuntungan kepada saya, pernikahan kita tetap berlangsung; namun jika saya merasa dirugikan, jangan salahkan saya jika pernikahan segera berakhir. Maka jangan heran bila angka perceraian dewasa ini sangat fantastis. Kasus perceraian dalam lima tahun terakhir, 2010-2014 naik sebesar 52 persen (Kompas, 30 Juni 2015).
“Orang kecil” merasa hidupnya adalah anugerah. Perjalanan kehidupan pernikahan diibaratkan dengan perjalanan Yesus yang memanggul salib ke Golgota. Mencintai pasangan berarti mencintai Yesus sendiri.
Marilah kita bersikap seperti “anak kecil”, yang percaya kepada ayahnya. Percaya kepada rencana Bapa, sekalipun saat ini hanya ada penderitaan. Bersikap terbuka dan kerelaan untuk senantiasa bekerja sama dengan Allah pastilah mendatangkan suka cita dan keselamatan bagi jiwa kelak. (Yo)
Saya termasuk “orang pandai” atau “orang kecil”?
No responses yet