Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 13 Juni 2016
1Raj 21:1-16
Mzm 5:2-3,5-7
Mat 5:38-42
MENGALAH BUKAN BERARTI KALAH
Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.. – Mat 5:39
Mengapa orang lebih memilih berbuat jahat padahal tahu berbuat baik lebih mulia? Karena kesempatan (tidak adanya kontrol dalam perusahaan), amarah (emosi dan logikanya tidak terkontrol), nafsu (ingin memuaskan segala keinginan duniawi).
Dunia mengajarkan untuk membalas denbam. Jika ditampar, balas tampar lebih keras untuk memberi pelajaran. Namun, hari ini kita belajar hal yang bertolak belakang dari Yesus. Tuhan mengajarkan kita untuk tidak membalas orang yang berbuat jahat kepada kita.
Seorang rekan kerja memakai guna-guna untuk “mengerjai” saya. Selama lebih dari seminggu, badan saya terasa panas. Ada teman lain yang memberitahu bahwa saya sedang “didukuni” karena melaporkan temuan saya kepada atasan. Walaupun saya sering mengikuti misa harian, hal itu sempat membuat saya ketakutan. Saya lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti misa harian, berdoa rosario setiap hari, dan melakukan adorasi beberapa menit sebelum misa dimulai. Akhirnya Tuhan meluputkan saya dari segala bahaya. Teman yang “mengerjai” saya itu meminta maaf dan memeluk saya.
Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, selalu terjadi komunikasi dengan orang lain. Konflik seringkali timbul, sekalipun kita sudah berusaha untuk berbuat baik. Hari ini kita belajar untuk mengasihi sesama, yaitu dengan mengalah. Keberanian bukan diukur dari pembalasan, tapi dari sikap mengalah. (Yo)
Beranikah saya mengalah dengan cara tetap mengasihi dan mengampuni musuh?
No responses yet