Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 13 Juni 2017
2Kor 1:18-22
Mzm 119:129-133,135
Mat 5:13-16
TERANG
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. – Mat 5:16
Terang hanya dapat terlihat di tempat yang gelap. Coba saja nyalakan lampu senter di bawah sinar matahari, tidak terasa perbedaannya bukan? Malah cahaya lampu senter itu kalah oleh sinar matahari. Tapi cobalah menyalakan di tengah gua yang gelap. Sekecil apapun, lampu senter itu pasti akan terlihat dengan jelas cahayanya.
Itulah yang Tuhan ingin kita lakukan di dunia ini. Menjadi terang. Namun kita tidak bisa menjadi terang bila kita tidak pernah pergi ke tempat yang gelap. Kita tidak akan bisa menjadi terang bila kita tetap tinggal dalam lingkungan yang nyaman dan tidak mau peduli akan kesusahan sesama di luar sana. Bila kita sungguh ingin menjadi terang yang memuliakan Bapa, kita harus berani terjun ke tengah-tengah masyarakat. Kita harus berani mengotori tangan kita dengan pekerjaan nyata. Kita tidak bisa hanya menjadi seorang “filsuf” yang hanya memberi ceramah. Kita harus bisa membawa tindakan nyata dan sungguh-sungguh menjadi penolong bagi orang yang kesusahan.
Itulah misi yang Tuhan taruh di pundak kita. Bayangkan, betapa indahnya dunia ini bila kita bisa saling menjadi terang bagi orang lain. Kegelapan akan sirna. Lingkungan kita akan berubah menjadi penuh kasih dan damai. Indahnya bila hal itu sungguh dapat terjadi. Karena itulah saya sangat menyukai ayat ini dan memilihnya untuk dibacakan kepada putri saya ketika ia lahir. Semoga keindahan itu dapat sungguh terwujud dalam kehidupan kita. (Hd)
Sudahkah saya membawa terang bagi orang-orang di sekitar saya?
No responses yet