Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 13 Juni 2021
Yeh 17:22-24
Mzm 92:2-3,13-16
2Kor 5:6-10
Mrk 4:26-34
Pendoa Jiwa di Purgatorium
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. – 2Kor 5:10
Tuhan Mana Kasih, Maha Pengampun, namun Ia juga Allah Yang Maha Adil.
Saya teringat homili seorang pastor dalam ibadah Novena Kerahiman Ilahi yang menyampaikan bahwa sebesar apapun dosa kita, Tuhan pasti mengampuni jika kita sungguh-sungguh bertobat. Namun terlepas dari pengampunan-Nya, setiap dosa memiliki konsekuensi. Itulah keadilan yang ditunjukkan oleh Allah di balik kasih-Nya yang maha besar yang tak pernah berubah sekalipun dikecewakan oleh dosa manusia.
Iman Gereja Katolik mengakui adanya tempat penantian (purgatorium atau api penyucian) bagi jiwa-jiwa yang sudah meninggal. Dan iman Katolik juga menyatakan bahwa doa bagi jiwa-jiwa di api penyucian dari orang-orang yang masih hidup di dunia akan membantu meringankan proses pemurnian yang harus dilewati. Oleh karena itu, kita sangat dianjurkan untuk selalu mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian.
Kita berharap dengan penuh iman bahwa belas kasih kerahiman Allah akan turun dari surga bagi jiwa-jiwa yang kita doakan sampai mereka dilayakkan dan bersatu dengan para kudus dan Allah di surga.
Teruslah mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian, karena doa yang kita daraskan tidak akan pernah sia-sia. Jadikan diri kita sebagai pendoa bagi jiwa-jiwa di purgatorium. (In)
Ya Allah yang Maha Rahim, ampuni dosa seluruh jiwa di api penyucian, dan bebaskan mereka dari hukuman dosa yang pernah mereka perbuat, sucikan mereka dari hukuman dosa yang pernah mereka perbuat, sucikan mereka ke dalam kerhaiman-Mu yang tidak terbatas.
No responses yet