Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 13 Maret 2017
Dan 9:4b-10
Mzm 79:8,9,11,13
Luk 6:36-38
JANGAN MENGHAKIMI!
Janganlah kamu menghakimi maka kamu pun tidak akan dihakimi. – Luk 6:36
Suatu kali saya menerima pesan dari seorang teman yang sedang berlibur ke Eropa. Ia menceritakan betapa dinginnya, hingga menggigil dan jari-jari terasa beku. Mungkin sebagian kita juga punya keinginan untuk merasakan salju. Namun ketika mengalaminya, bisa jadi ternyata tidak senyaman seperti yang kita bayangkan.
Penghakiman adalah hak Tuhan. Kita tidak akan pernah menjadi manusia yang lebih baik bila terbiasa menghakimi orang lain. Energi kitapun akan terkuras setelah menghakimi sesama apapun motifnya. Sahabat sering berubah menjadi musuh setelah terjadi penghakiman. Yang jelas, tidak ada gunanya kita menghakimi orang lain.
Sebaliknya, hal-hal positif yang akan kita peroleh jika tidak menghakimi:
- Hubungan antar sesama menjadi lebih kaya karena setiap pribadi telah bebas dari aneka kepentingan diri dan bisa leluasa memberikan diri satu sama lain.
- Hidup menjadi tenang karena tidak dibebani dengan aneka kriteria untuk menghakimi atau upaya pembentengan diri.
Sebagai pengikut Yesus, kita harus bersikap murah hati. Salah satu bentuk kemurahan hati adalah tidak menghakimi.
Kita telah diberi Roh Kudus sehingga kita dapat melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat. Kita tidak boleh berhenti pada kelemahan kita. Marilah kita berjuang bersama di dalam masa Prapaskah ini. Penghakiman diganti dengan pengampunan, dan kekerasan diganti dengan kelemahlembutan. (Yo)
Apakah saya masih sering bersikap menghakimi?
No responses yet