Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 13 Maret 2024
Yes 49:8-15
Mzm 145:8-9,13-14,17-18
Yoh 5:17-30
Jauh tapi Dekat di Hati
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. – Yes 49:15.
Ketika kita ditanya menurutmu Maha apa sajakah Tuhan kita?
Pastinya beberapa dari kita menjawab Maha Besar, Maha Kuasa atau Maha Adil. Semua jawaban itu benar dan masih banyak lagi karakter Tuhan lainnya. Dari bacaan pertama hari ini yang diambil dari Yesaya, dua karakter Tuhan yang aku kagumi adalah Tuhan yang Maha Dekat dan Maha Penyayang. Terkadang kita berpikir bagaimana mungkin Tuhan yang bertahta di dalam Kerajaan Surga bisa dekat dan begitu mengasihi kita manusia (ciptaanNya) yang ada di muka bumi ini. Secara logis, jarak yang begitu jauh dan hubungan yang jomplang, Tuhan yang sungguh mulia dengan kita yang tidak layak.
Bertentangan dengan logika manusia, bacaan pertama hari ini dengan indahnya menggambarkan kasih Tuhan seperti kasih seorang ibu. Sebagai ibu yang baru, saya menyadari begitu besar pengorbanan yang diperlukan untuk bisa mengasihi seorang anak dengan tanpa batas. Tanpa sungkan-sungkan, seorang bayi akan menangis kapan saja dan dimana saja sampai kebutuhannya tercukupi, dan ibu pada umumnya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani kebutuhan anaknya. Mengingat peribahasa kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan. Tetapi kasih Tuhan selalu berkepanjangan dan tidak pernah berhenti. Sekalipun seorang ibu melupakan anaknya, Tuhan tidak akan pernah melupakan kita. Bagaimanapun situasi hidupmu saat ini, ingatlah Tuhan selalu menyayangimu dengan kasih yang melebihi dari seorang ibu. (NC).
Terima kasih Tuhan untuk selalu mengasihi hambamu ini yang tidak layak di hadapan-Mu dengan kasih yang tidak pernah berkesudahan.
No responses yet