Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 13 November 2023
Keb 1:1-7
Mzm 139:1-10
Luk 17:1-6
Pengampunan Tanpa Batas
Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” – Luk 17:4
Mampukah aku mengampuni sekalipun berulang kali dilukai?
Sanggupkah tetap mengasihinya dengan tulus? Papa telah dipanggil Bapa tepat tiga tahun lalu, tetapi pengalaman imannya tentang “Pengampunan Tanpa Batas” terpatri dalam diriku. Berkali-kali disakiti, difitnah dan dirugikan, papa tetap mampu berbuat kasih dan mengampuni saudara dekatnya. Ketika fakta diputarbalikkan dan disalah mengerti, papa tetap mau menolong mereka di saat mereka sedang kesulitan.
Menjelang akhir hidup papa, beberapa saudara dekat yang menyakitinya datang meminta maaf, dan papa langsung memberikan pengampunan tanpa banyak berkata-kata ataupun membenarkan dirinya. Papa justru meminta maaf jika secara sadar ataupun tidak sadar telah melakukan kesalahan. Papa adalah seorang pribadi yang penuh kasih dan mempraktekkan kebenaran firman Tuhan secara nyata dengan setia. Sekalipun terasa mustahil dan berat, papa berhasil menjadi pemenang.
”Jika kita benar-benar ingin mencintai, kita harus belajar bagaimana memaafkan” (Mother Teresa) adalah quotes inspiratifnya. Belajar dari pengalaman papa, aku juga belajar mengasihi dan mengampuni orang yang menyakitiku. Dengan memohon rahmat kekuatan dari Tuhan untuk dapat mengampuni, berdoa bagi mereka dan berbuat kasih dengan ikhlas. (TL).
Maukah aku mengampuni orang yang masih menggoreskan luka di hati?
No responses yet