Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 13 Oktober 2023
Yl 1:13-15; 2:1-2
Mzm 9:2-3,6,8-9,16
Luk 11:15-26
Jangan Padamkan Api-Nya
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” – Luk 11:23
Seorang teman bercerita kepada saya bahwa ia sangat ingin memiliki jiwa yang berapi-api kepada Tuhan. Dan ketika sedang bersaat teduh, saya pun merefleksikannya. Lalu Tuhan menjawabnya demikian: lakukanlah worship/penyembahan secara intens untuk-Ku kalau ingin menerima api-Ku, sehingga nanti akan berbuah pada tindakan-tindakan hidupmu yang dimuarakan untuk memuliakan-Ku. Hal tersebut saya sampaikan kepada teman saya, namun ia menjawab bahwa rumahnya tidak memungkinkan untuk dapat meluangkan waktu khusus untuk berdoa karena sempit, ada anak-anak yang sering ribut dan sebagainya.
Penyembahan kepada Tuhan yang setengah-setengah tidak mampu membentengi tubuh dan jiwa manusia dari godaan dunia.
Gangguan agar tidak melakukan penyembahan dengan intens juga sebenarnya tanpa kita sadari merupakan rekayasa si jahat. Oleh karena itu sangat perlu diperjuangkan untuk membangun keintiman dengan Allah. Ia adalah sumber api hidup yang akan membuat kita terus memiliki semangat untuk berlari kepada-Nya apapun keadaan yang sedang kita alami.
Seperti Injil pada hari ini, jika manusia tidak bersama-Nya maka tidak akan mampu melawan si jahat, dan justru menjadi pengikut si jahat yang terus melawan Allah. Mari kita perjuangkan untuk memiliki waktu, hati yang tetap untuk secara intens datang berkomunikasi, memuji, dan menyembah Allah. Karena relasi dengan-Nya adalah dasar yang paling utama dalam hidup kita. (In).
Apakah aku rindu berapi-api di dalam Tuhan?
Siapkah aku melakukan bagianku?
No responses yet