Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 14 Juli 2022
Yes 26:7-9,12,16-19
Mzm 102:13-21
Mat 11:28-30
Beban Hidup
“Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” – Mat 11:30
Tidak seorang pun yang terlepas dari masalah, baik orang miskin maupun kaya, penggangguran maupun pekerja, orang sakit maupun sehat. Sebagai orang yang memiliki keuangan yang terbatas, kita berpikir orang kaya tidak memiliki masalah. Memang betul orang kaya tidak memiliki masalah finansial, tetapi bukan berarti mereka tidak memiliki masalah, misalnya dengan pasangan atau dengan keluarga. Orang sakit berpikir bahwa orang sehat merasa bahagia karena mereka dapat bebas beraktivitas, sementara orang sehat berpikir kapan mereka bisa beristirahat karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
Setiap orang memiliki masalahnya masing-masing. Dan yang lebih penting ialah bagaimana kita menyikapi masalah tersebut. Hari ini bacaan Injil menuliskan tentang tawaran Yesus untuk datang kepada-Nya. Yesus menawarkan kepada yang memiliki beban hidup untuk datang kepada-Nya supaya beroleh kelegaan. Yesus menjanjikan kelegaan, bukan hal yang lain. Yesus meminta kita datang dan belajar dari-Nya untuk memikul beban hidup yang kita miliki. Dia berjanji mendampingi kita melewatinya dengan cara memikul beban itu bersama sama.
Kadang kita terjebak untuk datang kepada Tuhan supaya Ia turut campur secara langsung di dalam masalah kita, misalnya dengan pergi berziarah atau melakukan devosi-devosi. Ini semua baik, tetapi kita kadang lupa bahwa Tuhan ingin berjalan bersama kita untuk bersama-sama memanggul beban hidup kita. (An).
Apa saja masalah yang saya hadapi saat ini? Dan sudahkah saya berjalan bersama Yesus?
No responses yet