Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 14 Juni 2017
2Kor 3:4-11
Mzm 99:5-9
Mat 5:17-19
PELAYANAN BARU?
Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. – 2 Kor 3 : 5
Saya senang belajar. Ketika komunitas rohani kami membuka training untuk menjadi pengajar rohani, saya ikut. Setelah selesai masa training, saya diberi tugas untuk membawakan sesi dalam retret. Wah, takutnya bukan main. Sampai-sampai saya harus role play hingga tiga kali di depan para senior. Banyak sekali koreksi yang mereka berikan. Sampai ada perasaan menyesal karena ikut training ini.
Akhirnya hari berlangsungnya retret tiba. Pagi-pagi saya mengendarai mobil untuk misa pagi. Sampai di sebuah tikungan jalan, ban mobil menghantam benda tajam dan langsung bocor! Mobil tidak bisa jalan karena ban kempes. Untung ada seorang satpam yang baik hati muncul dan menolong mengganti dengan ban cadangan. Saya merasa sedih tidak jadi misa pagi. Apakah ini pertanda buruk? Apakah ini berarti saya akan gagal dalam retret nanti malam?
Sore itu saya pulang kantor on time dan bersyukur karena saya tiba jauh lebih awal sehingga saya bisa masuk ruang adorasi dan berdoa cukup lama di sana. Semua perasaan saya tumpahkan kepada Tuhan. Sebelum sesi, seorang teman menawarkan diri mendoakan saya. Singkat cerita, saya dapat membawakan sesi dengan tenang dan percaya diri. Puji Tuhan!
Pengalaman hari ini mengajarkan saya dua hal: Tidak ada hari “sial” buat Tuhan, dan jangan takut menerima tantangan baru dalam pelayanan. Tuhan tidak pernah meninggalkan yang berserah kepada-Nya. (Yo)
Apakah saya menolak pelayanan yang belum pernah saya lakukan?
No responses yet