Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 14 Maret 2024
Kel 32:7-14
Mzm 106:19-23
Yoh 5:31-47
Witness Of God
Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.- Yoh 5:41
Ketika harga diriku dipermalukan di depan orang lain, emosiku pun menjadi sulit untuk diajak kompromi. Aku yang sudah berusaha menahan diri, akhirnya meledak juga. Aku pun berkata padanya, “Jika Bapak tidak butuh dihormati, tetapi saya butuh dihormati!” Betapa sombong dan angkuhnya diriku di saat itu.
Ketika aku kembali mengingat kejadian tersebut, aku merasa tidak sepantasnya aku berbicara seperti itu apalagi beliau lebih senior dariku. Sebagai seorang yang sudah mengenal Tuhan, aku seharusnya dapat menguasai diri, sabar dan terus memiliki kasih. Bukan terbawa emosi, tetapi menyebarkan Kasih Tuhan. Bukan berasumsi negatif, tetapi berpikiran positif. Pengalaman ini menjadi pembelajaran yang berharga bagiku.
Berbeda dengan manusia yang sangat membutuhkan penghormatan, pengakuan, pujian atau yang sejenisnya, Tuhan tidak membutuhkan hal tersebut. Tuhan senantiasa melakukan segala sesuatu karena kasih-Nya yang besar pada manusia.
Untuk itu, aku mau belajar menjadi Saksi Kristus yang melakukan kasih tanpa mengharapkan imbalan. Melayani tanpa kenal lelah sekalipun mendapat kritikan tajam. Dan selalu teguh dan kuat dalam iman untuk menghadapi tantangan dunia dengan taat dan setia pada kebenaran Sabda Allah.
”Tuhan mengukur kesempurnaan kita bukan oleh banyaknya atau-pun besarnya perbuatan kita, tapi melalui cara dimana kita melakukan perbuatan tersebut. ”– St. Yohanes dari Salib. Yuk perbanyak melakukan kasih pada sesama terutama orang-orang terdekat kita. (TL).
Sudahkah aku memancarkan kasih Allah dan menjadi saksi Kristus?
No responses yet