Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 14 Oktober 2016
Ef 1:11-14
Mzm 33:1-2,4-5,12-13
Luk 12:1-7
SEBUAH KEPASTIAN
Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. – Luk 12:2
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, karena tidak ada satupun manusia yang sempurna. Namun sekalipun kita tahu demikian, tetap saja ada kalanya kita merasa bersalah ketika melakukan sesuatu yang salah. Yang menjadi masalah, terkadang kita tidak berani menghadapi kesalahan kita sendiri sehingga kita berusaha untuk menutup-nutupinya. Atau yang lebih parah, kita mencari kambing hitam atas kesalahan yang kita buat.
Memang, rasanya lebih mudah berbohong daripada mengakui kesalahan. Namun sebuah kebohongan pasti akan membutuhkan kebohongan lain untuk membuatnya tetap tersembunyi. Bila kita berbohong satu kali, pasti akan mudah untuk tergoda berbohong kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya. Akhirnya kebohongan kita menjadi besar dan kita tidak bisa lagi membedakan mana yang benar.
Yesus sendiri berkata, “Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka.” Jadi percayalah ketika saya mengatakan ini. Sebaik apapun kita menyembunyikan kebohongan kita, suatu saat hal itu pasti akan terungkap. Ini bukan kemungkinan, tapi ini adalah kepastian. Jadi, seberat apapun kenyataan yang harus dihadapi, lebih baik kita jujur daripada termakan oleh kebohongan yang suatu saat pasti akan terungkap juga. (Hd)
Adakah kebohongan yang saya simpan? Beranikah saya mengakuinya?
No responses yet