Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 14 Oktober 2018
Keb 7:7-11
Mzm 90:12-17
Ibr 4:12-13
Mrk 10:17-30
Nothing is Impossible
Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah.
Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah. – Mrk 10:27
Bagi saya, awalnya sangat sulit untuk mengatakan ‘tidak ada yang mustahil bagi-Nya’. Mungkin karena kita cenderung mengandalkan apa yang dapat dilihat oleh indera kita. Namun ketika saya melihat ke belakang…melihat apa yang sudah Tuhan perbuat dalam kehidupan saya, saya disadarkan bahwa banyak hal yang menurut saya tidak mungkin, dibuat-Nya menjadi kenyataan. Tapi, semua itu menjadi mungkin juga karena adanya kemauan yang kuat dalam diri kita.
Beberapa bulan lalu, dokter mengharuskan saya untuk tidak lagi mengkonsumsi karbohidrat (nasi/mie). Dalam hati saya langsung mengatakan hal itu tidak mungkin saya lakukan. Meski selama ini saya sendiri telah mencoba mengurangi makan karbohidrat, tetapi sangat sulit dan hampir selalu gagal. Ujung-ujungnya, saya kembali ke kebiasaan awal.
Anehnya, sejak hari dokter menyarakan hal itu sampai hari ini, saya berhasil tanpa ada keluhan maag. Dengan kemauan yang kuat dan kuasa-Nya, Tuhan memampukan saya untuk melakukan perubahan drastis dalam waktu yang sangat singkat. Saya yakin, ketika iman kepercayaan dan kemauan diri berjalan seiring, Tuhan akan memampukan kita menjadikan sesuatu itu berhasil. (Cr)
Apakah saya masih meragukan kuasa-Nya?
No responses yet