Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 15 April 2017
Rm 6:3-11
Mzm 118:1-2,16-17,22-23
Mat 28:1-10
Sabtu Suci
MENENTANG GRAVITASI
Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. – Mat 28:6
Manusia modern selalu mengandalkan logika. Seperti dalam Fisika dan Matematika, semau hal selalu dihitung menggunakan angka. Contohnya Hukum Gravitasi, semua benda yang dilempar ke atas pasti akan jatuh ke bawah. Ini adalah hukum yang absolut, tidak ada yang dapat menentangnya kecuali ketika gravitasi tidak ada.
Masalahnya, dunia ini tidak hanya dipenuhi dengan logika. Ada hal-hal di luar logika yang juga bisa terjadi. Kita menyebutnya keajaiban. Sesuatu di luar akal sehat tetapi mungkin terjadi di depan mata kita. Seperti seorang pasien yang divonis sakit secara medis namun bisa sembuh secara tiba-tiba, dan terjadi begitu saja.
Logika dan keajaiban akan selalu bertentangan, tapi itulah indahnya kehidupan. Kita tidak pernah tahu kapan logika dapat dikalahkan oleh sebuah keajaiban kecil yang dapat mengubah hidup kita selamanya. Yesus yang bangkit dari kematian adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi menurut akal kita. Tapi nyatanya, itulah yang terjadi dan kehadiran-Nya di tengah-tengah kita masih dapat kita rasakan sampai sekarang. Yesus telah menentang segala hukum alam dengan kebangkitan-Nya, sekaligus membuktikan bahwa hidup kita ini memang penuh dengan keajaiban.
Kita tidak pernah tahu keajaiban apa yang sedang mengintip di sudut yang tersembunyi dalam hidup kita. Namun pasti, kita akan dapat menyaksikannya. Sebuah keajaiban yang merupakan penyelenggaraan Ilahi, sesuatu yang mungkin terlihat seperti menentang Hukum Gravitasi. Yang kita perlukan hanyalah berserah dan terus berharap.
Semoga pada Malam Paskah ini, ktia dapat terus memelihara pengharapan kita kepada Yesus, Sang Juruselamat kita. (Hd)
Adakah keajaiban yang saya butuhkan saat ini? Percayakah saya bahwa Yesus mampu mewujudkannya?
No responses yet