Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 15 April 2023
Kis 4:13-21
Mzm 118:1,14-16,18-21
Mrk 16:9-15
Pergilah! Kamu Diutus!
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!” – Mrk 16:15
Ajakan Yesus dari ayat di atas jelas. Pada setiap akhir Perayaan Ekaristi pun, Romo selalu mengungkapkan kata-kata yang sama: “Marilah kita pergi, kita diutus!” yang kita jawab “Amin!” Nah, permasalahannya adalah… apakah kita sungguh sadar ketika mengucapkan kata Amin, kita “menyediakan” diri kita kepada Allah untuk diutus?
Ketika kita diutus, janganlah terlebih dahulu fokus kepada hasilnya. Kita suka tidak sabaran, ingin langsung melihat buahnya, berharap semua akan mendengarkan kita dan langsung mengikuti Yesus. Bagaimana jika yang terjadi sebaliknya? Apakah kamu akan menjadi kecewa dan tidak mau lagi melanjutkan tugas perutusanmu? Terkadang kita harus ingat bahwa mungkin yang Tuhan inginkan kepada kita adalah TAAT terlebih dahulu dan menyerahkan segala hasilnya kepada Dia. Ketika Yesus mengutusmu, intinya bukan kepada hasilnya, melainkan bagaimana kamu bertumbuh dan menjadi lebih dekat dengan-Nya dalam prosesnya.
Jika kita mudah menyerah dan tidak percaya akan apa yang dapat Dia lakukan melalui hal-hal kecil yang kita perbuat, apa yang membuatmu berpikir bahwa orang lain akan percaya akan apa yang kamu katakan tentang Dia? Apa gunanya kamu ingin cepat melihat hasilnya? Itu semua hanya akan “berguna” bagi kesombongan egomu!
Jika saat ini Ia mengajakmu untuk melangkah, apakah kamu berani menjawab “Ya, Tuhan. Ini aku! Utuslah aku!” ? Ingatlah, dimanapun kamu berada saat ini, di situlah Ia mengutusmu. (Ai).
Biarlah Dia menjadi alasan bagi kita untuk terus melangkah dengan setia hingga akhir.
No responses yet