Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 15 Agustus 2016
Yeh 24:15-24
MT Ul 32:18-21
Mat 19:16-22
SPECIAL DAY
…dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. – Mat 19:19
Ada satu kebiasaan yang orang tua kami ajarkan kepada kami, yaitu “special day” – di mana pada hari tersebut kami mengkhususkan diri untuk lebih banyak memberi waktu kepada orang lain, sekalipun mereka berbeda suku, ras, dan agama. Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan berkunjung ke rumah mereka. Biasanya mereka bercerita banyak tentang masalah yang sedang mereka alami. Di akhir kunjungan, kami tutup dengan makan bersama. Hal ini biasa kami lakukan pada hari libur.
Suatu hari Minggu, saya dan adik berencana jalan-jalan ke mal. Saat naik angkot, ternyata supir angkot membawa anaknya yang masih balita. Keadaan itu menyentuh kami, sehingga ketika turun dan membayar, kami memberikan uang lebih kepada anaknya. Secara spontan, kami pun sepakat menjadikan hari itu “special day”. Beberapa orang sederhana yang kami jumpai hari itu kami bantu secara finansial.
Ada rasa sukacita yang luar biasa ketika kami bisa memberi perhatian lebih kepada mereka. Saya sering terharu ketika melakukan kegiatan ini. Teringat pesan ibu, “Hidup ini bukan untuk dinikmati sendiri. Belajarlah untuk menikmatinya bersama orang lain. Belajarlah untuk memberi waktu, materi, tenaga, dan lain-lain untuk orang lain.”
Kegiatan ini juga menyadarkan saya bahwa selama ini saya menghabiskan waktu untuk keluarga, pekerjaan, dan pelayanan. Tapi saya sangat kurang memberi perhatian kepada orang-orang sederhana di sekitar saya. Saya selalu merasa cukup puas dengan pelayanan saya. Hari ini Tuhan mengajar kita untuk berbagi kepada orang lain, untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Mari kita praktekkan ajaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. (Ar)
Sudahkah saya mengasihi sesama seperti diri sendiri?
No responses yet