Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 15 Juli 2015
Yes 38:1-6,21-22,7-8
MT 38:10-12,16
Mat 12:1-8
MEMULAI HARI TUHAN
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat. – Mat 12:8
Kita sering menilai sesuatu dari kulit luarnya atau dari situasi saja. Yang dilihat oleh orang Farisi pada situasi ini adalah Yesus membiarkan murid-murid-Nya melakukan sesuatu yang salah. Dengan kata lain, mereka menghakimi Yesus.
Hari Sabat adalah hari bagi mereka untuk mendedikasikan diri mereka kepada Tuhan. Akan tetapi pikiran mereka masih tertuju pada hal lainnya, dalam hal ini menghakimi orang lain. Bukan hari Tuhan yang membuat kita menjadi khusus, melainkan hati kitalah yang bisa membuat hari apa saja menjadi hari Tuhan.
Seorang petani ditanya oleh pastor parokinya mengapa ia tidak lagi menghadiri misa di gereja. Petani tersebut menjawab, lebih baik saya tetap bekerja di ladang dengan pikiran tertuju kepada gereja daripa saya berada di gereja dengan pikiran tertuju kepada ladang.
Saya tidak menganjurkan kita mengikuti cara berpikir petani tersebut, tetapi mari kita melihat poinnya. Berada di gereja saja tidak membuat kita menghormati hari Tuhan, tetapi di manapun dan kapanpun, kita bisa membuatnya sebagai hari Tuhan. Sikap hati kitalah yang bisa membuat sebuah hari menjadi hari Tuhan. Kuncinya adalah bahwa tubuh kita adalah Bait Kudus Tuhan, di mana Tuhan tinggal dan disembah. Penyembahan kita kepada Tuhan dimulai dari hati kita. (Pt)
Apakah saya mendedikasikan setiap hari saya untuk memuliakan Tuhan?
No responses yet