Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 15 Juli 2021
Kel 3:13-20
Mzm 105:1,5,8-9,24-27
Mat 11:28-30
Sang Guru
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. – Mat 11:29
Setiap peristiwa hidup perlu kita sikapi dengan baik. Baru-baru ini, saya mengalami masalah dengan salah seorang pegawai kantor yang menyalahgunakan uang kantor. Hal ini membuat semua orang di kantor bereaksi dan melakukan langkah-langkah pencegahan dari dampak perbuatannya. Ada dari mereka yang melakukan secara sistem, ada pula yang secara terang-terangan melakukan kecurangan. Ketika dihadapkan dengan peristiwa ini, ada tindakan yang perlu dilakukan.
Sangat tidak nyaman bagi saya untuk membuat keputusan, sekalipun saya tahu tindakan dan keputusan apa yang harus diambil. Di balik rasa marah, timbul juga rasa belas kasih dan iba. Saya hanya mengingatkan diri saya bahwa saya perlu menyelesaikan masalah ini tanpa merusak kedamaian dan ketenangan hati. Untuk itu, saya berusaha berdoa dan belajar untuk mendengar suara Tuhan tentang tindakan apa yang harus saya lakukan. Kemarahan dan kejengkelan harus saya singkirkan.
Injil hari ini mengatakan dengan jelas untuk belajar dari Tuhan Yesus dan kita akan mendapatkan ketenangan dalam jiwa kita. Walaupun banyak keraguan, tetapi saya hanya bisa menyerahkan setiap keputusan yang saya ambil ke dalam tangan Tuhan. Belajar untuk taat dalam hal kecil sekalipun membuat saya menjadi tenang. Saya berdoa, semoga saya tetap taat ketika harus memutuskan hal besar dalam hidup saya. (An)
Apa yang saya pelajari dari Tuhan Yesus?
No responses yet