Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 15 Maret 2017
Yer 18:18-20
Mzm 31:5-6,14-16
Mat 20:17-28
HIDUP YANG BERDAMPAK
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.. – Mat 20:26-27
Baru-baru ini saya mendengar berita tentang orang yang tertipu karena membeli tas branded secara online. Dalam salah satu pembahasan oleh seorang pengamat, dikatakan bahwa salah satu faktor yang membuat banyak orang seolah berlomba memburu, membeli, dan memakai barang-barang branded tak lain adalah karena ingin pamer. Itu adalah cara mereka untuk menunjukkan dirinya.
Beberapa waktu lalu, saya juga mendengar pengajaran yang berbicara tentang diri kita yang harus berdampak bagi orang lain dan sekeliling kita, karena itulah arti keberadaan kita. Jika diperjelas lagi, untuk berdampak artinya kita perlu melakukan sesuatu – ada tindakan nyata yang dilakukan. Penjelasan ini membuat saya lebih mengerti arti ayat di atas dan mampu melihat dari sisi yang berbeda.
Pelayan yang dimaksudkan bukan melulu soal pembantu yang sibuk mengerjakan ini dan itu bagi tuannya. Tetapi saya mendapatkan arti pelayan dalam konteks orang yang sangat dekat dengan perbuatan nyata – orang yang melakukan sesuatu secara konkrit. Bukan hanya omong, tetapi ada perbuatan yang bisa ditunjukkan dan dipertanggungjawabkan.
Dengan hanya pamer ini dan itu tidak akan membuat diri kita menjadi berarti, karena tidak akan pernah berdampak bagi orang di sekeliling kita. Namun, ketika kita melakukan perbuatan nyata yang memberikan pengaruh bagi sekeliling kita, diri dan hidup kita menjadi berarti. Karena itu, marilah kita menjadi saksi-Nya dengan menjadi pelaku firman! (Jc)
Apakah perbuatan saya berdampak bagi sekeliling saya?
No responses yet