Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 16 April 2024
Kis 7:51 – 8:1a
Mzm 31:3-4,6-8,17,21
Yoh 6:30-35
Makanan Kehidupan
Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. – Yoh 6:35
Dalam nas Injil hari ini Tuhan Yesus kembali mengingatkan dan menegur saya bahwa bukan makanan duniawi yang bisa dan membuat saya hidup terus, melainkan justru makanan dari surga yakni tubuh Kristus sendiri yang akan membuat saya hidup kekal.
Dijaman sekarang ini tidak mudah untuk memilih makanan surgawi dibanding makanan duniawi. Awal-awal pertobatan, saya masih sering memilih makanan duniawi daripada makanan surgawi. Saya lebih memilih pesta undangan/ultah daripada menghadiri perayaan Ekaristi. Saya lebih mengutamakan dan rela menghabiskan waktu berjam-jam nongkrong atau jalan-jalan di mal daripada hadir 1 jam saja di perayaan Ekaristi untuk menyambut tubuh Kristus.
Oleh karena itu hendaknya setiap dari kita menyadari arti dari hidup kita masing-masing. Kita bisa bernafas sampai hari ini adalah atas kemurahan Tuhan, bukan karena atas “makanan-makanan” duniawi tersebut. Makanan-makanan duniawi sifatnya hanya sesaat. Enak dimulut, masuk ke perut dan akhirnya dibuang ke toilet. Tapi makanan roti surgawi, terasa hambar dimulut tapi setelah masuk ke dalam tubuh kita akan memberikan ketenangan dan kedamaian. (II).
Mau pilih makanan yang enak tapi hanya sesaat dan berakibat kematian, atau pilih yang hambar tapi membawa kedamaian dan hidup abadi?
No responses yet