Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 17 Februari 2018
Yes 58:9b-14
Mzm 86:1-6
Luk 5:27-32
Memberi yang baik
..apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit.. – Yes 58:10
Banyak orang senang memberi kepada sesama, tapi sayangnya bukan yang terbaik, melainkan “sampah”. Beberapa alasan kita perlu memberi:
· Memberi menolong kita untuk merasa cukup. Saat kita melihat isi dompet lalu melihat amplop APP, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah saya benar-benar membutuhkan uang ini? Sekiranya berlebih, baiklah kita menyisihkannya untuk amplop APP.
· Memberi membuat kita yakin akan pemeliharaan Tuhan. Setiap kali saya taut kekurangan setelah memberi, Tuhan selalu mengingatkan saya akan pemeliharaan-Nya. Saya tidak pernah kekurangan sesudah memberi.
· Memberi membuat kita lebih mengenal Tuhan. Bapa memberikan Putra-Nya bagi kita (Yohanes 3:16). Yesus memberikan jalan masuk bagi kita kepada Bapa (Efesus 2:13-18). Roh Kudus memberikan kepada kita berbagai karunia rohani untuk berbagai macam pelayanan bagi Tuhan (1Korintus 12:4-11). Ketika kita memberi, itu menolong kita untuk mengenal hati Tuhan lebih dalam.
· Memberi merupakan anugerah Tuhan. Tuhan tidak memerlukan apa-apa dari kita, namun kita merasa bersukacita ketika memberi kepada-Nya melalui orang lain. Karena hal itu menyenangkan-Nya, Ia melimpahkan sukacita kepada orang yang memberi dengan tulus.
Sekarang, kita sudah tahu alasan mengapa kita perlu memberi. Selanjutnya, berilah yang terbaik! (Yo)
Buatlah tekad untuk memberi apa yang saya inginkan kepada orang lain.
No responses yet