Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 16 Januari 2018
1Sam 16:1-13
Mzm 89:20-22,27-28
Mrk 2:23-28
Tujuan peraturan
Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. – Mrk 2:27
Menyongsong penghujung 2017, di Jakarta banyak proyek pemerintah yang berjalan seolah dipercepat dan serentak di mana-mana. Proyek pembetonan jalan, pelebaran trotoar, pembenahan gorong-gorong, hingga mega proyek MRT dan LRT.
Semua ini membuat perjalanan pergi dan pulang kantor menjadi semakin macet di beberapa jalan protokol ibukota. Ditambah lagi mulai memasuki musim penghujan dan banyaknya pohon tumbang karena cuaca ekstrim, menyebabkan semakin semaraknya kemacetan ibukota.
Banyak pengguna jalan yang menjadi tidak sabar dan meningkat emosinya akibat kondisi tersebut. Bahkan peraturan yang sudah adapun dilanggar. Jalur busway yang seharusnya tidak boleh dilalui, juga diterabas oleh kendaraan pribadi. Namun terkadang, polisi yang hadir di jalan pada saat itu juga mengambil inisiatif dan memberi arahan agar kendaraan dapat masuk ke jalur busway untuk mengurangi kepadatan dan mengurai kemacetan.
Seperti bacaan pada hari ini, peraturan memang dibuat untuk mengatur manusia agar menjadi tertib dan menjadi lebih baik. Tapi, ada kalanya jika memang dibutuhkan, peraturan yang ada dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Karena peraturan dibuat untuk mengatur hubungan antar manusia supaya lebih baik, bukan semata manusia diciptakan untuk mematuhi peraturan. (Md)
Bagaimana sikap saya terhadap peraturan yang ada?
No responses yet