Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 16 Januari 2022
Yes 62:1-5
Mzm 96:1-3,7-101
Kor 12:4-11
Peduli Bukan Berarti Kepo
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepadaNya : “Mereka kehabisan anggur”. – Yoh 2:3
Saat status covid-19 di Jakarta masih level 3 dan 4, mama selalu menyediakan makanan untuk saya bawa ke kantor. Namun, ketika turun ke level 2, mama meminta saya mencari sarapan sendiri di kantor. “Capek harus masak terus pagi-pagi,”kata mama yang sudah lanjut usia.
Suatu pagi, saya harus bergegas ke kantor karena pekerjaan sedang menumpuk. Saya berpikir bahwa saya tidak akan sempat mencari sarapan di sekitar kantor dan saya akan “berpuasa” hingga waktunya makan siang. Alangkah terkejutnya saya ketika di kantor sudah tersedia berbagai macam snack seperti pastel, bolu coklat, risol dan aneka kue di sebuah meja. “Silakan makan pak,”kata office boy kantor. “Itu dari saya dan Pak Haris (supir kantor) sebagai ungkapan terima kasih kami kepada Bapak, karena telah dibantu untuk mencairkan dana bantuan subsidi upah dari pemerintah.” Wah, saya sangat bersyukur dan terharu. Padahal, saya membantu mereka dengan tulus. Sudah menjadi kewajiban saya karena saya mengetahui informasi pencairan dana subsidi dan sebagai atasannya saya pun harus memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka.
Injil hari ini menceritakan bagaimana Maria, yang merupakan tamu dari sebuah pesta pernikahan, ikut merasakan kebingungan yang dihadapi pengantin karena kehabisan anggur. Maria memohonkannya kepada Yesus untuk membantu. Ini bukan kepo, tapi peduli. Akibat dari bela rasa Bunda Maria, semua orang bersukacita. Maria sendiri juka ikut merasakan kegembiraan itu. (Yo)
Apakah saya peduli akan kesulitan orang lain dan berusaha menolong mereka ?
No responses yet