Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 16 Juni 2018
1Raj 19:19-21
Mzm 16:1-2,5,7-10
Mat 5:33-37
Kejujuran
Jika ya, hendaklah kamu katakana ya. Jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. – Mat 5:37
Suatu kali saya diundang oleh kepala sekolah anak saya untuk membicarakan perkembangan anak saya selama di sekolah. Ia memberitahu bahwa anak saya sering berbohong untuk menutupi kesalahan yang dilakukannya karena takut menghadapi hukuman. Tetapi kepala sekolah tidak pernah menghukumnya, sebaliknya menolong anak saya agar tidak berbohong lagi.
Jika kita melihat diri kita sendiri, kitapun sering melakukan seperti yang dilakukan anak saya. Demi menutupi kesalahan yang kita lakukan, kita berbohong. Sikap berbohong ini adalah kesalahan berikutnya yang kita lakukan. Dalam Alkitabpun tertulis jelas ketika Allah menemukan Adam makan buah terlarang, ia melempar kesalahan itu kepada Hawa, dan Hawa melakukan hal yang sama dengan melempar kesalahan kepada ular yang menggodanya.
Dalam menghadapi masalah, akan terlihat kejujuran dan keberanian seseorang. Karena itu saya kagum terhadap seorang teman yang memilih untuk menjalani proses sidang di pengadilan akibat kelalaiannya di jalan raya. Walaupun merepotkan karena harus bolak-balik, tetapi ia memilih untuk bersikap jujur dalam menjalani hidupnya. (An)
Apakah saya menjalani hidup saya dengan jujur?
No responses yet