Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 16 Maret 2025

Hari Minggu Prapaskah II

Kej 15:5-12,17-18
Mzm: 27:1,7-9,13-14
Flp 3:17 – 4:1
Luk 9:28b-36

Melaksanakan Panggilan-Nya

…“Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” – Luk 9:33

Siapa sih yang tidak ingin tinggal dalam situasi aman, nyaman, dan menyenangkan, seperti yang dialami Petrus dalam perikop hari ini. Tentu saja hal tersebut adalah impian bagi setiap orang, namun hal itu tidak mungkin terjadi dikehidupan dunia yang penuh tantangan dan godaan ini karena setiap saat suara singa mengaung ingin memangsa manusia (godaan dosa). Contoh sederhana, misalnya dalam pergaulan entah itu pelayanan, pertemanan ataupun pekerjaan, dimana kita merasa bahagia ketika berinteraksi dengan orang-orang yang membuat kita nyaman, namun demikian kita juga pasti akan kesal ketika bertemu dengan orang yang sikapnya menyebalkan dan yang dapat melemahkan iman kita, bahkan terkadang timbul rasa benci, dan hal itu adalah celah bagi dosa untuk masuk. Namun di situasi seperti itulah kita harus berani tampil beda sebagai anak-anak Allah. Berani bersaksi tentang kebenaran Tuhan meski tantangan tersebut akan membawa kita keluar dari kenyamanan dan tidak disukai orang yang tidak/belum dapat menerima kebenaran akan firman Allah.

Pesan dari firman hari ini adalah agar kita tidak larut dan berlama-lama menikmati kenyamanan yang sifatnya hanya untuk memuaskan diri sendiri. Kita harus segera keluar dan bertemu dengan banyak orang untuk menjadi saksi-Nya, terlepas dengan segala tantangannya. Tentunya kita bersaksi sesuai dengan karunia dan panggilan kita masing-masing. Itulah tujuan Tuhan atas hidup manusia, melalui apa yang Ia karuniakan kepada setiap dari kita, hendaknya kita juga bermanfaat untuk orang lain, dengan demikian kita sudah masuk kepada jalan kesucian dan menuju hidup kudus seperti yang Ia inginkan.

Marilah dengan giat memberitakan keselamatan-Nya serta membangun kebersamaan dengan-Nya, agar kita semakin maksimal dalam melaksanakan tugas dan panggilan-Nya dalam kehidupan kita saat ini. (In).

Apakah saya memiliki kehausan untuk menjadi saksi-Nya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *