Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 16 Mei 2024
Kis 22:30; 23:6-11
Mzm 16:1-2,5,7-11
Yoh 17:20-26
Hendaknya Kita Semua Bersatu
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. – Yoh 17:21
Melalui ayat Injil hari ini Yesus mau mengungkapkan kepada saya yakni satu dambaan, hasrat, dan cita-cita yang sangat mendalam dan dirindukan setiap anak manusia yakni hidup dalam satu kesatuan yang damai, harmonis, rukun dan membahagiakan. Cita-cita Yesus itu diutarakan kepada Bapa-Nya dalam sebuah doa yang jelas dan agung. Yesus mendambakan persatuan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya karena Yesus tahu mereka masih ada dalam dunia ini. Maka doa Yesus ini tentunya supaya orang-orang yang telah percaya kepada-Nya termasuk saya ini tidak jatuh dalam bujuk rayu “dunia”.
Pertanyaannya, apakah saya adalah orang yang percaya pada Kristus telah bebas dari bujuk rayu “dunia” seperti yang didoakan Yesus? Ternyata belum. Saya masih punya sikap bermalas-malasan, masih ada pertengkaran, dendam, amarah, saling mencurigai, saling menuduh, saling mendakwa, masih ada praktek ketidakadilan, pengkotak-kotakan dalam kebersamaan dengan berbagai alasan yang membuat persatuan dan kesatuan hidup terasa jauh. Saya ternyata masih berada dalam “dunia” yang kacau.
Oleh karena itu, Sabda Yesus dalam Injil hari ini yang berupa doa, menggugah, menyadarkan dan mengajak setiap dari kita masing-masing umat beriman untuk menanggapi-Nya dengan hidup rukun, damai dan harmonis sebagai satu kesatuan. Ia telah mendoakan dan mempersembahkan kita kepada Bapa-Nya. Hendaknya kita senantiasa mau mengikuti-Nya. (II).
Sudahkah aku melakukan kehendak Yesus dengan hidup secara rukun dengan sesamaku?
No responses yet