Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 16 November 2017
Keb 7:22 – 8:1
Mzm 119:89,90,130,135,175
Luk 17:20-25
Raja Salomo
Tiada sesuatupun yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan kebijaksanaan.
– Keb 7:28
Banyak orang mengatakan bahwa orang yang bijaksana itu adil dan saya setuju dengan pernyataan tersebut. Bagi saya, orang yang bijaksana itu tidak hanya adil, tetapi juga tegas dan cakap dalam menggunakan akal budinya. Dia mengerti bagaimana menyikapi suatu peristiwa dengan baik. Tidak mementingkan kepentingan dirinya, obyektif dalam mengambil keputusan, serta penuh kasih.
Orang baik banyak, orang pintar juga banyak, tetapi orang yang bijaksana sangat langka. Orang yang dalam doanya meminta kekayaan, kemakmuran, umur panjang, kesuksesan, dan pasangan hidup, sangat banyak. Tetapi orang yang berdoa meminta kebijaksanaan jarang sekali.
Bacaan yang ada kaitannya dengan kebijaksanaan ini mengingatkan saya pada kisah Raja Salomo. Ia tidak meminta pada Bapa apa yang pada umumnya diminta oleh orang lain, tetapi ia meminta agar ia menjadi raja yang bijaksana. Permintaan Raja Salomo mendedikasikan hidupnya untuk orang lain dan berharap hidupnya dapat berarti bagi orang lain. Karena itulah, Bapa berkenan mengabulkan apa yang menjadi permintaannya. Terima kasih Bapa untuk teladan yang Kau berikan melalui Raja Salomo. (Cr)
Bapa, ajarku meneladani Raja Salomo yang menjadikan kehendak-Mu sebagai kehendakku.
No responses yet