Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 16 September 2018
Yes 50:5-9a
Mzm 116:1-6, 8-9
Yak 2: 14-18
Mrk 8: 27-35
Spirit of excellence
Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan…
Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.
– Yak 2: 18
Kita mengimani pengorbanan salib Yesus adalah untuk menyelamatkan kita dari belenggu maut. Namun ketika iman itu tidak diiringi dengan tindakan dan sikap hidup di dalam Tuhan, tentu saja kita akan tetap hidup dalam dosa dan upah dosa adalah maut.
Saat akan melakukan suatu pelayanan, saya mengimani bahwa Tuhan akan menyertai dan menjadikan saya sebagai berkat bagi orang lain. Selain mengimani, saya tetap melakukan persiapan yang diperlukan, baik secara ketrampilan maupun dari sisi rohani. Dan semua yang saya persiapkan, saya persembahkan kepada Tuhan.
Sangat terasa perbedaannya ketika saya melakukan persiapan dengan sungguh-sungguh dengan hanya bersantai karena beralasan sudah beriman kepada Tuhan. Biasanya, akan timbul penyesalan ketika saya tidak mempersiapkan diri dengan benar. Namun sebaliknya, saya merasakan keintiman yang sangat dalam dengan Tuhan.
Ketika kita mempercayakan harapan kita kepada Tuhan, pasti Tuhan akan merespon. Namun, kita juga harus memilih…mau bekerja sama dengan Tuhan dengan ikut mengusahakan terwujudnya harapan itu atau hanya menunggu kemurahan hati Tuhan. (In)
Tuhan, curahkan rahmat-Mu agar saya selalu memiliki semangat untuk memberikan yang terbaik bagi-Mu.
No responses yet