Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 16 September 2024
St. Kornelius dan St. Siprianus
1 Kor 11:17-26
Mzm 40:7-10,17
Luk 7:1-10
Sakramen Tobat
Sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh . – Luk 7:7
Karakter manusia cenderung tergoda untuk berbuat dosa, dan karena dosa tersebut menjadikan manusia tidak layak dihadapan Allah. Tidak layak bukan karena Tuhan tidak mau menerima diri manusia apa adanya. Ketidaklayakkan tersebut lebih kepada karena kekudusan Allah yang tidak dapat bersatu dengan dosa.
Saya merasa antusias dan sukacita untuk datang ke pengakuan dosa di gereja tentunya. Dan sesudah saya menerima sakramen tobat, hati terasa ringan penuh syukur dan gembira, seperti seorang anak kecil yang mendapatkan hadiah. Dengan sakramen tobat, manusia dilahirkan, dilayakkan kembali menjadi baru dan kudus.
Relasi kita dengan Bapa yang telah rusak diperbaiki kembali. Kita dipersatukan kembali dengan Allah serta Gereja melalui rahmat pengampunan yang kita terima.
Rahmat pengampunan sudah pasti akan mendatangkan gelora dan semangat baru, yang akan membuat kita semakin memiliki rasa haus kepada-Nya, dan hal inilah yang dapat membantu kita dalam menjalani hari-hari selanjutnya dengan lebih baik dan sukacita.
Tuhan adalah satu-satunya air hidup bagi kita, Dialah sumber hidup manusia di dunia. Marilah kita tumbuhkan rasa haus akan Dia, sebab Ia akan memulihkan dan menyembuhkan kita. (In).
Apakah saya antusias untuk menerima sakramen tobat?
No responses yet