Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Selasa, 16 September 2025

Pw St. Kornelius, Paus dan St. Siprianus

1 Tim 3:1-13

Mzm 101:1-3,5,6

Luk 7:11-17

Belas Kasihan Tuhan

Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis! ” – Luk 7:13

Tuhan Yesus dikenal sebagai pribadi yang penuh belas kasih. Ketika Ia bertemu dengan seorang janda yang sedang mengantarkan anaknya yang meninggal ke tempat pemakaman, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan. Wanita itu tidak meminta apa pun kepada Tuhan. Ia tidak meminta kepada Tuhan untuk menghidupkan kembali anaknya, ia hanya menangis dalam duka yang mendalam karena sudah kehilangan suami dan kini anak satu-satunya. Namun tanpa diminta, Yesus menghampiri dan menghiburnya. Ia berkata, “Jangan menangis.” Lalu dengan kuasa-Nya, Ia membangkitkan anak itu dari kematian. Mujizat terjadi bukan karena doa panjang atau permintaan yang sungguh-sungguh, melainkan karena belas kasih Tuhan yang begitu dalam.

Dalam hidup kita pun ada saat-saat di mana kita merasa putus asa dan kehilangan harapan. Kita merasa terlalu lelah untuk berdoa, atau bahkan tidak tahu harus berkata apa kepada Tuhan. Hanya air mata yang mampu keluar. Namun, seperti janda itu, kita diundang untuk tetap datang kepada Tuhan. Bahkan dalam keheningan dan kesedihan terdalam, Tuhan mendengarkan dan melihat air mata kita. Janda ini tidak sengaja bertemu dengan Tuhan dan mujizat pun terjadi dalam hidupnya. Bagaimana kita yang memang dengan sengaja mencari Tuhan? 

Tuhan tidak membutuhkan kata-kata yang indah. Ia melihat hati yang remuk dan hancur, dan hati-Nya pun tergerak oleh belas kasih. Ia tahu apa yang kita butuhkan, bahkan sebelum kita sempat mengatakannya. Belas kasih-Nya melampaui logika dan waktu. Ia hadir dalam tangis malam, dalam keheningan pagi, dan dalam setiap langkah kecil penuh beban. Yang perlu kita lakukan hanyalah datang. Bukan dengan kekuatan, tetapi dengan kepercayaan bahwa Tuhan selalu peduli. (DN).

Di saat kita putus asa, apakah kita tetap mencari dan datang kepada Tuhan? 

Percayakah kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang berbelas kasih?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *