Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 17 Agustus 2024
Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia
Sir 10:1-8
Mzm 101:1-3,6-7
1 Ptr 2:13-17
Mat 22:15-21
100% Katolik, 100% Indonesia
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” – Mat 22:21
Jati diri kita sebagai murid Kristus hendaknya diwujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Janganlah jati diri kita sebagai orang Katolik justru menghambat ketaatan kita kepada negara, tapi justru kita tunjukkan bahwa dengan kekatolikan yang 100%, kita juga adalah 100% Indonesia yang taat dengan hukum yang berlaku.
“Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”. Pertanyaan ini adalah jebakan batman bagi Yesus. Bagi orang Yahudi adalah suatu keterpaksaan untuk membayar pajak kepada Kaisar, yang adalah bangsa penjajah, karena bagi orang Yahudi harta orang Israel adalah milik Allah, sehingga dengan membayar pajak berarti memberikan milik Allah kepada penjajah. Bila Yesus mengatakan tidak membayar pajak maka Yesus akan dituduh menghasut rakyat untuk melawan penjajah Romawi, dan bila Yesus mengatakan harus membayar pajak maka Yesus akan dianggap tidak berpihak kepada bangsa-Nya.
Yesus mengajarkan kepada saya bahwa saya tidak bisa menyamakan ketaatan kepada negara dengan ketaatan kepada Allah, sebab segala sesuatunya berada di bawah kuasa Allah. Ketaatan kepada negara adalah karena ketaatan saya kepada Allah. Jika negara melakukan larangan terhadap perintah Allah maka negara telah menjadi penentang Allah. Ketaatan saya kepada negara adalah wujud iman saya kepada Allah, bahwa negara tempat saya hidup ini adalah Rahmat Allah untuk menyatakan keselamatan-Nya. Saya mentaati negara sebab negara adalah perpanjangan tangan Tuhan bagi keselamatan-Nya. Maka keberadaan saya adalah sebagai warga negara yang tunduk dan yang melakukan rencana keselamatan Allah bagi dunia ini. (Ii).
Apakah aku taat kepada Allah dan kepada negara?
No responses yet