Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 17 April 2022
Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan
Kis 10:34a,37-43
Mzm 118:1-2,16-17,22-23
Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8
atau Yoh 20:1-9
Peka
Lalu Ia berkata kepada mereka:“Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!” – Luk 24:25
Bacaan Injil hari ini menyentuh kedalaman hati saya. Dalam menjalani lika-liku kehidupan memang tak selalu berjalan mu-lus; terkadang kita berada di atas dan terkadang berada di bawah, ada saat dimana kita menjalaninya dengan penuh keyakinan dan ada saat dimana kita berada dalam keraguan, ada juga masa-masa kita berada di jalan-Nya dan menjauh.
Semua orang, tak peduli sehebat apapun kita, tak luput dari fase tersebut. Meski demikian, kita tetap diberi kepekaan oleh-Nya untuk tetap dapat mengarahkan hidup kita kepada-Nya. Namun semua itu tetap kembali ke diri kita masing-masing, bagaimana kita mau menanggapi kepekaan yang Ia berikan. Dalam bacaan hari ini, Yesus menegur kita secara keras agar kita tidak bodoh; menggunakan dengan baik, akal dan pikiran yang telah Ia anugerahkan untuk peka terhadap petunjuk dan rencana-Nya dalam hidup kita.
Begitu juga dengan perayaan Paskah yang kita rayakan hari ini. Yesus ingin kita peka pada kuasa kasih-Nya yang jauh lebih besar dari apapun juga, termasuk dosa dan maut. Karena itu, kita pun tak boleh menyerah jika dihadapkan pada pilihan yang sulit, yang mungkin dapat membuat iman kepercayaan kita goyah. (Cr)
Mari terus asah kepekaan yang Ia anugerahkan dengan menanggapi kepekaan itu dengan baik
No responses yet