Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 17 April 2023
Kis 4:23-31
Mzm 2:1-9
Yoh 3:1-8
Dilahirkan Kembali
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. – Yoh 3:7
Setiap merayakan misa Malam Paskah dan Minggu Paskah, saya kembali dibaharui lewat janji baptis. Momen ini selalu menyadarkan saya untuk kembali menanggalkan dosa-dosa dengan melakukan pertobatan sejati. Ketika lagu “Syukur Kepada-Mu Tuhan” dinyanyikan, tetesan air mata saya mengalir. Kata-kata dalam pujian ini mengingatkan betapa rapuhnya diri saya, namun Tuhan selalu angkat dan ampuni. Selalu ada harapan karena kasih-Nya yang tiada tara, yang membuat kita dilahirkan kembali untuk hidup baru bersama-Nya. Dan di ayat yang terakhir mengingatkan kembali untuk mengikuti Yesus dengan setia dan berSYUKUR atas rahmat baptis yang mulia yang telah saya terima.
Sebagai anak Allah, kita harus memancarkan terang Kristus melalui tutur kata, sikap dan perbuatan nyata, bukan sebatas perkataan. Saya selalu rindu menjadi pribadi yang DILAHIRKAN KEMBALI dengan HIDUP yang semakin serupa dengan Kristus. Berjuang untuk mematikan keegoisan diri dengan semangat berbagi dengan sesama, belajar mengasihi bukan menghakimi dan berusaha selalu positif thinking. Memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Jika saya MAU maka Tuhan akan BERKARYA untuk memampukan saya hidup dalam jalan-Nya.
Dengan DILAHIRKAN KEMBALI, saya memiliki tujuan hidup yang jelas, yaitu menjadi berkat bagi orang-orang sekitar dan perjuangan hidup yang tidak membuat saya terpuruk melainkan semakin mengandalkan Tuhan sebagai yang utama dan terutama. (TL).
Maukah saya dilahirkan kembali dengan menanggalkan nafsu diri?
No responses yet