Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 17 Agustus 2017
Sir 10:1-8
Mzm 101:1-3,6-7
1Ptr 2:13-17
Mat 22:15-21
HR Kemerdekaan R.I.
SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA
Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah. – Mat 22:21
Saya Indonesia, saya Pancasila adalah sebuah slogan yang banyak diserukan belakangan ini. Apalagi setelah gerakan yang ingin mengubah ideologi negara kita. Saya tidak sedang berpolitik, tetapi saya ingin mendorong kita sebagai warga negara untuk lebih aktif menyuarakan aspirasi kita, walaupun hanya lewat media elektronik.
Kita sering memisahkan iman dan negara kita. Akan tetapi inilah waktu untuk menyadari bahwa kita hidup di negara yang memiliki aneka ragam suku dan budaya. Seperti kata almarhum Gus Dur, “Jika kita tidak bersaudara di dalam iman, kita adalah saudara di dalam kemanusiaan.” Sebuah kalimat yang mengingatkan bahwa kita bangsa yang besar, yang
berbeda-beda tetapi tetap satu saudara. Tidak perlu terjun dalam partai politik, tetapi berani menyuarakan kebenaran di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah merupakan sebuah langkah untuk menjadikan negara kita lebih baik.
Hari ini kita merayakan kemerdekaan yang diperjuangkan bukan hanya oleh satu golongan, melainkan oleh begitu banyak kelompok. Fondasi negara sudah diletakkan dan kini saatnya kita bersama-sama membangun. Seperti apa yang dikatakan Yesus dua ribu tahun silam, “Berikan kepada negara apa yang harus kami berikan, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan.”
Mari berpartisipasi untuk menjadikan Indonesia lebih maju dan lebih beradab. Merdeka! (An)
Apa yang bisa saya berikan untuk negara di dalam merayakan ulang tahun kemerdekaannya?
No responses yet