Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 17 Desember 2022
Kej 49:2,8-10
Mzm 72:1-4,7-8,17
Mat 1:1-17
Tenggang Rasa
Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu. – Kej 49:2.
Seluruh umat manusia adalah satu kesatuan ciptaan Allah, dimana Allah sebagai Bapa dan gembala. Penciptaan manusia diawali dari Adam dan Hawa. Keturunan pertama yang lahir adalah Kain dan Habel, dimana mereka mengalami perselisihan dan kemudian saling melukai satu sama lain akibatnya berujung dengan kematian Habel.
Kecenderungan karakter manusia sejak awal adalah iri dan keinginan keluar dari ketaatan kepada Tuhan baik disadari ataupun tidak. Dan hal tersebut terus terjadi sampai manusia saat ini.
Akar dari kejahatan berasal dari diri manusia sendiri yang sering tidak mampu mengendalikan diri melawan ego, iri dan rasa tidak puas. Orang lain mungkin saja dapat menjadi pemicu terjadinya suatu kejahatan, namun jika manusia tetap berpegang pada Tuhan, maka dia akan menerima rahmat kemampuan untuk mengendalikan diri, tidak mudah terpancing dengan hal-hal yang akan memicu munculnya perbuatan jahat serta memecah belah kerukunan.
Pesan perikop hari ini adalah agar kita hidup bersatu, rukun, dan taat serta hanya berpusat kepada satu gembala yaitu Allah Yang Maha Rahim. Marilah selalu berusaha menjaga tenggang rasa dengan orang lain, terlebih orang-orang disekeliling kita. Selalu mengupayakan pengendalian diri dan rendah hati. (In).
Terimakasih Tuhan untuk penciptaanMu kepada kami, penuhi kami dengan rahmat takut akan Engkau, agar kami dapat hidup rukun dan saling mengasihi.
No responses yet