Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 17 Februari 2022
Yak 2:1-9
Mzm 34:2-7
Mrk 8:27-33
Jangan Salah Bergaul
Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, jsebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” – Mrk. 8 : 33
Sebagai mahluk sosial, pasti kita membutuhkan orang lain. Dalam kegiatan yang kita lakukan akan ada interaksi dengan orang lain. Namun seringkali di dalam interaksi atau pergaulan ini, kita terjebak dalam pemikiran “apa kata orang”. Setiap perilaku kita dipengaruhi oleh apa yang mungkin dipikirkan oleh orang lain tentang kita. Seringkali kita lebih memilih apa kata orang dibandingkan apa kata Tuhan, hingga akhirnya kita jatuh ke dalam dosa.
Saat saya masih duduk di bangku SMA, berbicara kotor dan kasar sepertinya wajar saja. Karena teman-teman saya berkata demikian. Saat itu saya berpikir, jika saya tidak mengikutinya, maka mereka akan mencap saya sebagai anak aneh dan tidak mau bergaul dengan saya. Demi tidak dikucilkan dalam pergaulan, maka saya ikut berkata kotor dan kasar. Saya tahu apa yang keluar dari mulut saya adalah perkataan yang tidak pantas untuk diucapkan, namun lingkungan pergaulan saya menganggap semuanya itu wajar dan biasa saja.
Ketika saya mengalami Tuhan Yesus secara pribadi, saya bertobat dari berkata kotor dan kasar. Firman Tuhan mengingatkan saya bahwa perkataan yang saya ucapkan harus saya pertanggungjawabkan di saat hari penghakiman. Saya memutuskan untuk tidak memikirkan apa kata orang, tapi saya lebih memilih apa kata Tuhan. (Dn)
Bagaimanakah saya hidup hari ini? Apakah sudah mengikuti apa kata Tuhan?
No responses yet