Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 17 Januari 2016
Yes 62:1-5
Mzm 96:1-3,7-10
1Kor 12:4-11
Yoh 2:1-11
HANYA BAGI DIA
Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. – 1Kor 12:5
Dalam dunia pelayanan, kita mengenal pelayanan sebagai worship leader, singer, pengkotbah, pengajar, koordinator, ketua panitia, dan lain sebagainya – yang sering kita sebut pelayanan yang “tampil di muka”. Mungkin tak banyak yang tahu pelayanan yang kebalikan dengan itu, seperti pendoa yang biasa duduk di deret paling belakang atau bahkan terkadang mereka harus berkumpul di suatu ruangan khusus dan tidak bisa mengikuti acara karena tugas mereka adalah berdoa sepanjang acara berlangsung. Atau mungkin pelayanan di bagian perlengkapan yang kerjanya di awal acara sebelum umat hadir dan di akhir acara sesudah umat pulang, sehingga tak ada yang memperhatikan mereka sekalipun mereka termasuk yang bekerja paling keras untuk memastikan acara berjalan dengan baik. Atau pelayanan multi media yang mengharuskan mereka selalu berada di balik semua peralatan yang digunakan.
Kecenderungan yang terjadi, pelayanan “tampil di muka” akan sangat banyak diminati dibandingkan dengan pelayanan belakang layar. Seolah nilai yang didapat dari pelayanan “tampil di muka” lebih tinggi. Tak bisa dipungkiri pula, para pelayan yang “tampil” lebih sering mendapat pujian atas pelayanan mereka.
Tentu saja, menerima pujian dan “dilihat orang” merupakan sesuatu yang menyenangkan. Tapi kesenangan dan kebanggaan itu tidak akan berakhir lama. Percayalah, selang beberapa waktu orang akan lupa dan kebanggaan itu tidak ada artinya lagi. Karena itu, tidak perlu melulu melihat dan ingin melakukan pelayanan yang lebih dilihat orang, tetapi carilah pelayanan yang memang sesuai dengan potensi dan talenta kita. Karena apapun pelayanan yang kita lakukan, semuanya hanya untuk kemuliaan Tuhan. Dan Tuhan menghargai semua pelayanan, sekecil apapun itu, sekalipun tidak diperhatikan orang. (Jc)
Sudahkah saya melayani sesuai dengan potensi dan talenta saya?
No responses yet