Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 17 Januari 2017
Ibr 6:10-20
Mzm 111:1-2,4-5,9,10c
Mrk 2:23-28
MENGEJAR HADIRAT ALLAH
..supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya.. – Ibr 6:11-12
Saat saya mempersiapkan renungan ini, banyak hal sedang berkecamuk di benak saya mengenai tanggung jawab dalam pelayanan. Dan ketika saya mempersembahkan apa yang sedang saya rasakan di hadapan Tuhan, saya merasa sangat kecil, merasa tidak mampu atas semua yang harus saya kerjakan sebagai pemimpin dalam tim pujian. Kembali muncul pertanyaan dalam hati saya, apakah hal ini karena saya mempunyai ekspektasi tinggi terhadap tim ini?
Semakin dalam saya merefleksikan kembali, saya merasa bukan karena alasan itu, tapi memang sudah seharusnya kita semua memberikan persembahan yang terbaik untuk Tuhan kita Yang Maha Tinggi. Oleh sebab itu saya semakin terdorong untuk melakukan lebih dan lebih baik lagi. Di sati sisi saya merasa tertantang, tapi di sisi lain saya mempertanyakan kenapa Tuhan memilih saya mengingat situasi, kondisi, dan keterbatasan saya.
Dari pergumulan ini saya mendapat pengajaran tentang pengharapan kepada Tuhan. Saya belajar untuk terus membawa pengharapan dan mengundang-Nya dalam setiap langkah yang akan saya ambil. Saya terus mengejar hadirat Tuhan dan melakukan sesuai tuntunan-Nya sebagai harga yang harus saya bayar.
Perjalanan saya dalam menghadapi pergumulan ini berjalan dengan baik. Banyak terjadi hal di luar pemikiran saya. Saya percaya semua itu adalah buah dari pengharapan serta keyakinan saya akan sesuatu yang pasti akan Tuhan berikan. Pengalaman ini mengajar saya untuk bersikap dan bertindak sesuai kehendak-Nya dalam menghadapi tugas yang sudah ditetapkan-Nya bagi kita. (In)
Bapa, mohon kerahiman-Mu agar saya dapat menyadari kerahiman-Mu dalam setiap langkah hidup saya. Amin.
No responses yet