Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu,17 Januari 2018
1Sam 17:32-33,37,40-51
Mzm 144:1-2,9-10
Mrk 3:1-6
He knows the best for me
Pergilah! Tuhan menyertai engkau. – 1Sam 17:37b
Meski perayaan tahun baru telah usai, tetapi masih terasa luar biasa bagi saya. Tahun penuh syukur dan cinta, karena tahun ini Ia memberi kepercayaan kepada saya untuk mempunyai kehidupan yang baru sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Awalnya tentu tidak mudah untuk meninggalkan kebiasaan beraktivitas di luar rumah. Tetapi penyertaan-Nya sungguh luar biasa. Dari penyesuaian pindah ke kota yang super sibuk dengan lingkungan baru dan jauh dari orang tua, aktivitas sebagai ibu rumah tangga, hingga kepribadian sayapun Ia persiapkan.
Banyak orang mengatakan kehidupan setelah menikah itu seperti memasuki hutan belantara yang penuh liku. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dan benar-benar jauh dari bayangan kita. Mendengar hal itu, kehidupan pernikahan terasa menyeramkan. Akibatnya, waktu kecil saya punya pemikiran takut menikah.
Tetapi setelah mengalaminya sendiri dengan penyertaan kasih karunia-Nya yang tak henti, saya semakin bersyukur boleh dipercaya untuk menjaga apa yang Ia titipkan, yaitu keluarga baru saya. Kehidupan pernikahan membuat saya keluar dari zona nyaman dan membuat pribadi saya semakin dewasa. Setiap keputusan yang saya ambil tidak lagi hanya mempertimbangkan apa yang saya rasakan, tetapi juga mempertimbangkan perasaan pasangan. Pernikahan membuat saya mengerti arti berbagi dan saling melengkapi, terutama memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai. Seperti juga Dia yang telah mencintai kita, dengan penyertaan-Nya yang tak pernah henti dalam hidup saya. (Cr)
Sudahkah saya menyadari penyertaan-Nya dalam hidup saya?
No responses yet