Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 17 Januari 2022
St. Antonius, Abas
1Sam 15:16-23
Mzm 50:8-9,16-17,21-23
Mrk 2:18-22
Pembaharuan Diri
Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula. – Mrk. 2:22
Suatu hari ada kejadian yang menyedihkan yang terjadi. Seorang suami yang relatif masih muda, meninggal karena suatu musibah. Sang Istri menangis histeris, sementara anak mereka masih belum mengerti atas apa yang terjadi. Lalu mengapa Sang Istri merasa begitu sedih dan meratapi nasibnya? Karena sang Istri menyadari bahwa dia tidak akan berjumpa kembali dengan orang yang sangat dikasihinya.
Kisah antara Sang Istri dan anaknya diatas, mengingatkan kita bahwa sebuah kejadian, baru bisa dimengerti ketika seseorang sudah bisa memahami apa yang terjadi dan ada hal juga yang tidak bisa dipaksakan untuk dipahami, seperti kisah Sang Anak diatas.Demikian juga Yesus yang hanya mengajar sedikit orang saja daripada banyak orang. Karena banyak orang Israel yang tidak siap untuk menerima ajaran Yesus. Ketika ajaran lama : “mata ganti mata, gigi ganti gigi”, namun Yesus mengajarkan sesuatu yang baru :“ Kalau ada yang menampar pipi kirimu, berikanlah pipi kananmu”. Ketika ajaran yang lama mengatakan, diperbolehkan menceraikan pasangan hidup, sementara Yesus mengatakan “ Apa yang dipersatukan oleh Allah, janganlah diceraikan oleh manusia”.
Para pembaca yang terkasih, ajaran yang Yesus berikan adalah ajaran yang hidup. Oleh karena itu, kita harus terus membuka hati kita untuk menerima ajaran Yesus. Jangan menutup diri dengan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman hidup saja, tetapi bukalah hati kita untuk mendengar ajaran Yesus setiap harinya. (An)
Apakah saya sudah membuka diri untuk hal-hal baru yang Yesus coba ajarkan kepada saya melalui orang- orang disekitar saya ?
No responses yet