Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 17 Juni 2024
1 Raj 21:1-16
Mzm 5:2-3.5-7
Mat 5:38-42
Kekerasan vs Kasih
…siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. – Mat 5:39
Baik secara tersurat maupun tersirat, ayat Firman Tuhan ini mengingatkan para murid-Nya, orang-orang Israel pada zaman itu, dan kita pada zaman sekarang, supaya jangan membalas tamparan pada pipi kanan itu. Sebaliknya, siapkan diri untuk menerima tamparan pada pipi kiri dengan hati yang sabar.
Apakah hal tersebut mudah untuk dilakukan? Mari kita refleksikan.
Pada saat kita menerima hal yang menyakitkan dari orang lain entah disengaja ataupun tidak, apakah kita dapat memaafkan seketika itu juga?
Ketika saya mengalami hal tersebut, hati terasa dongkol bahkan keluar umpatan meskipun hanya di dalam hati. Namun demikian, saya sadar bahwa saya harus berusaha berdamai dengan diri sendiri; kemudian berdoa agar hati dapat terbuka menerima rahmat kasih Allah. Dalam prosesnya tentu tidaklah mudah, namun setelah emosi mereda, saya berdoa untuk orang yang membuat saya merasa dongkol, berusaha mengampuni dan mengasihinya kembali. Seiring dengan usaha yang dilakukan, Tuhan pasti turut bekerja, sehingga semakin hari kita akan merasakan damai sukacita-Nya.
Mari kita balas kekerasan dengan kasih. Memang hal tersebut tidaklah mudah namun itu juga bukan hal yang mustahil. Itulah jalan menuju pengudusan-Nya. Mungkin proses pemulihannya tidak cepat, namun tidak apa karena yang terpenting adalah kita tetap setia didalam proses tersebut.
Allah adalah Kasih, dan manusia adalah gambaran-Nya, mari kita terus berupaya untuk mencerminkan Dia. (In).
Ganjalan apa yang masih belum dapat saya lepaskan sampai saat ini?
No responses yet