Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 17 Maret 2022
Yer 17:5-10
Mzm 1:1-4,6
Luk 16:19-31
Penghiburan dari Allah
“Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita”. – Luk 16 : 25
Didalam dunia yang makin modern, manusia dituntut untuk bisa berkarya secara cepat. Ini terjadi karena cara pandang masyarakat yang lebih melihat hasil daripada proses dan nilai-nilai yang diambil. Sebagai contoh, awal tahun 70-an banyak orang ingin menjadi guru karena mereka melihat nilai pengabdian diri seorang guru, sangat mulia.Tetapi hari ini, nilai-nilai tersebut sudah tergantikan, menjadi guru, seperti karena sudah tidak ada lagi pilihan profesi lainnya bagi dirinya. Dahulu seorang guru sangat dihargai oleh orang tua murid di dalam membantu mendisiplinkan anak murid. Tetapi sekarang, guru menjadi khawatir jika mendisiplinkan muridnya, akan mendapat gugatan hukum dari orang tua murid.
Yang menjadi tolak ukur adalah seberapa besar harta yang kita miliki, seberapa besar jabatan yang kita miliki. Dan tidak mengherankan orang orang berlomba-lomba menampilkan harta kekayaan mereka di media sosial sehingga mendapatkan pengakuan. Sungguh ironi.
Bacaan Injil hari ini menuliskan secara jelas bahwa ada bahaya dibalik kemapanan dan kenyamanan hidup yang kita miliki saat ini. Seringkali kepemilikan itu membuat kita lengah bahwa kita membutuhkan Tuhan, lebih dari segala yang kita miliki. Kita lupa bahwa apa yang kita miliki saat ini hanyalah sebuah titipan untuk kita pergunakan secara baik baik.Tulisan ini diutujukan bukan hanya untuk para pembaca, melainkan juga untuk diri saya yang juga memiliki sedikit harta. (An)
Sudahkah Saya bijaksana dalam memakai harta yang saya miliki?
No responses yet