Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 17 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah V
Yer 31:31-34
Mzm 51:3-4,12-15
Ibr 5:7-9
Yoh 12:20-33
Tuhan Selidiki Hatiku
Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya. – Ibr.5:8
Seorang anak biasanya akan mendapat perlakuan istimewa dari orang tuanya. Seringkali orang tua memberikan apa yang diinginkan oleh anak mereka sebagai tanda kasih sayang mereka untuk sang anak. Ini terjadi karena relasi antara anak dan orang tua merupakan relasi yang spesial. Hal ini juga tergambar dalam relasi Bapa dan Putra yang merupakan simbol keintiman.
Meskipun demikian, ketika Bapa memiliki misi untuk memberikan keselamatan bagi dunia dengan mempersembahkan Sang Anak sebagai silih, Yesus tidak lantas meminta belas kasihan agar dibebaskan dari penderitaan tersebut. Sebaliknya Yesus memilih untuk mempersembahkan ketaatan-Nya kepada Bapa demi misi keselamatan tersebut sekalipun Ia harus bergulat dengan ketakutan akan penderitaan yang akan Ia alami. Sebagai Anak, Ia memiliki hak istimewa untuk meminta pada Bapa, namun Ia mengerti bahwa untuk memberikan keselamatan pada dunia, Ia harus menanggung semua penderitaan tersebut.
Teladan yang Yesus berikan untuk manusia sangat jelas, yaitu untuk tetap teguh di dalam ketaatan kepada Allah apapun yang terjadi. Marilah kita refleksikan, apakah hati dan pikiran kita tetap mencintai dan menyembah-Nya di dalam penderitaan yang kita alami? Ataukah kita malah sibuk dengan keluhan dan selalu bersungut-sungut didalam kekecewaan kepada-Nya? Marilah kita mengikuti teladan Yesus dimana Ia mau taat sampai akhir sekalipun Ia harus menanggung penderitaan yang berat. (In).
Ya Allah , selidikilah hatiku, apakah aku sungguh mengasihi-Mu.
No responses yet