Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 17 November 2017
Keb 13:1-9
Mzm 19:2-5
Luk 17:26-37
Kodrat manusia
Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Luk 17 : 26 – 29.
Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Dilahirkan dengan memiliki kodrat untuk mengenal Bapa, bukan hanya sekedar tahu, tapi mengenal lebih dekat dan lebih dalam dibanding makhluk lainnya.
Manusia hidup dan dilahirkan bukan hanya sekedar untuk makan dan minum. Bukan untuk tumbuh dewasa, bekerja, dan mengumpulkan harta benda semata. Bukan juga hanya untuk menikah dan memiliki keturunan, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan manusia lain.
Namun kehidupan yang keras dan semakin sulit dalam perjuangannya untuk mendapatkan sesuatu, membuat kita juga semakin sulit untuk melepaskan untuk atau berbagi dengan orang lain. Dengan harus bekerja setiap hari, bahkan tujuh hari dalam seminggu dari pagi hingga malam, membuat tidak ada waktu lagi untuk membantu orang lain dan berdoa. Padahal waktu kehidupan yang terbatas, pada saatnya semua harus ditinggalkan, tanpa membawa apapun. Dan seandainya bencana datang, seberapa kuatnya kita mempertahankan yang tidak bisa kita bawa di akhirat nanti? Seperti istri Lot yang sempat melihat ke belakang dan justru harus kehilangan nyawanya.
Segala sesuatunya dapat terjadi di dunia ini. Sekalipun belum saatnya berpulang ke rumah Bapa, namun bisa juga terjadi, segala sesuatu yang telah kita kumpulkan dapat saja hilang dalam sesaat. (Md)
Apakah saya masih memiliki banyak keterikatan dari hal-hal duniawi?
No responses yet