Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 17 November 2021
St. Elisabet
2Mak 7:1,20-31
Mzm 17:1,5-6,8b,15
Luk 19:11-28
Ketulusan dan Ketekunan
Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. – Luk 19:17
Banyak hamba Tuhan yang dipakai untuk membuat mujizat besar. Hal ini tentu membuat siapapun yang melihat atau mengalami langsung mujizat tersebut semakin kagum kepada kebesaran Allah.
Pertanyaannya adalah apakah hal ini terjadi begitu saja? Tentu saja “tidak”. Ada bagian dan harga yang harus dilakukan oleh hamba Tuhan. Saya yakin bahwa seorang pelayan Tuhan memulai pelayanannya dari hal yang sederhana, tulus dan sepenuh hati. Yang kemudian Tuhan terus menambahkan tanggung jawab yang lebih besar.
Masih segar dalam ingatan saya pertama kali saya melayani di sebuah persekutuan doa sebagai penerima tamu dan sebelum tugas tersebut saya dan beberapa teman datang lebih awal untuk menyapu lantai dan merapikan kursi umat. Seiring berjalannya waktu saya mulai diberikan tugas sebagai pemuji, pemimpin pujian, dan sekarang pemain musik (keyboard).
Semua itu tentu saja saya lalui dengan tidak mudah. Ada bagian yang saya kerjakan dengan sepenuh hati. Misalnya dengan memersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum bertugas baik dari sisi rohani maupun kemampuan. Memelihara hidup doa adalah kunci dari sebuah pelayanan kepada Tuhan dan umatNya.
Mari selalu mengerjakan setiap tugas dan tanggungjawab yang kita terima dengan sepenuh hati. Ketekunan dan ketulusan hati akan membuka rahmat Allah bagi kita. Dan Ia akan memperlengkapi kita dengan karunia-karunia baru sesuai kebutuhan dan kehendakNya. (In)
Terimakasih Tuhan untuk rahmat-Mu yang memampukanku melakukan pekerjaan-Mu.
No responses yet