Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 17 September 2022
1 Kor 15:35-37,42-49
Mzm 56:10-14
Luk 8:4-15
Tempat Benih Bertumbuh
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. – Luk 8:14
Injil hari ini menceritakan perumpamaan mengenai benih yang jatuh. Yang pertama di pinggir jalan, kedua di tanah berbatu-batu, ketiga di semak duri dan keempat di tanah yang baik. Yang dimaksud benih adalah Firman Tuhan, sedangkan tempat benih jatuh itu menggambarkan hati kita.
Melalui bacaan ini, Yesus juga menggambarkan kondisi banyak orang yang bersemangat saat permulaan tetapi tidak bertahan lama dan kemudian pergi hingga akhirnya hanya beberapa saja yang bertahan. Kita pun dapat merefleksikan diri sendiri, seperti apakah kondisi hati kita.
Pengalaman sayapun demikian, tentunya dengan semangat 45 saya memilih menjadi tempat benih yang terakhir, yaitu menjadi tanah yang baik. Salah satu cara yang saya lakukan adalah dengan menjadikan tanah yang baik ini adalah rhema dalam hidup saya, mengucapkannya berulangkali dalam lectio divina hingga sungguh dapat menjadi kekuatan saat rasa khawatir atau takut itu menghampiri saya. Saya tak henti berdoa supaya Tuhan sungguh memberikan tanah yang baik itu dan ketekunan untuk merawatnya hingga menghasilkan buah yang melimpah, yaitu kasih pada sesama seperti Yesus yang sudah mengasihi saya tak terbatas. Amin. (Dn).
Bagaimanakah gambaran hati kita saat ini? Termasuk yang manakah?
No responses yet